Tuesday, February 8, 2011

Tentang Kritikan Itu


Ketika dihadapkan dengan masalah publik yang berbau kontroversi,tak sedikit orang 
dengan mudahnya mengkritik,mencaci,menyalahkan.
Dewasa ini begitu banyak  “tim juri” ,sang penilai atau pemberi angka terhadap social phenomenon yang terjadi pada bangsa ini,mulai masalah politik,olahraga,pendidikan,agama,hukum,dan hampir semua aspek kehidupan rentan dengan kritikan sampai-sampai si pemberi kritik lupa siapa dirinya?.Memang,kritik itu perlu demi perbaikan terhadap hal yang salah.

Tak jarang kritikan tersebut mengalir begitu saja tanpa filterisasi atau dasar wawasan ilmu yang memadai hingga menyulutkan emosi ,konflik dan kekerasan.Kritikan sudah menjadi trend masa kini dengan berbagai macam alasan yang melatarbelakanginya.Peran mass media juga dirasakan menjadi pemicu mudahnya orang untuk berkritik ria.Tak sedikit orang telah menjadikan informasi mass media,opini para figure masyarakat dan pengamat di televisi,radio atau media massa lainya sebagai kiblat atau dasar orang melakukan kritik.Yang perlu ditekankan adalah yang namanya opini atau pendapat tidaklah semuanya benar adanya.

Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki sesuatu yang salah. Jadi bisa diambil kesimpulan kritik adalah hasil dari pengamatan yang diberikan untuk meningkatkan dan memperbaiki masalah.Namun,kritik di era sekarang telah banyak menyimpang dari tujuan sebenarnya.Kritik sering digunakan untuk menjatuhkan para rival,sebagai tameng menutupi diri dari kesalahan,sebagai alat mencari pembenaran,adu gengsi,sebagai cara untuk menonjolkan diri,atau sekedar membela kepentingan golongan tertentu (fanatisme),hingga aspek kebenaran dan kritik untuk membangun terabaikan. Kritik juga di artikan sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai control terhadap jalannya suatu system social atau proses bermasyarakat.

Sebelum mengeluarkan statement atau kritikan terhadap orang lain alangkah baiknya kita memperhatikan dulu:
1.Penuhi dulu dasar ilmu pengetahuan atau wawasan tentang hal yang akan dikritik sebelum memberikan  penilaian
2.Teliti sumber informasinya serta motif sang pemberi informasi.”seeing is believing”
3.Jangan sekali-sekali tertipu dengan perasaan sendiri yang berlebihan akibat reaksi dari informasi yang belum jelas sumbernya. “Tak semua yang loe dengar itu bener”.
4.Kritiklah orang dengan cara santun,sopan dan bijak biar tak menyakiti hatinya dan konflik pun jadi bisa di atasi.
5.Berikanlah kritikan pada sasaran yang tepat.Adalah sia-sia ngomel-ngomel dibelakang,di statu facebook,twitter,atau di tempat umum yang tak berkaitan langsung dengan orang yang mendengar atau membacanya.Jika tidak malah jadi boomerang bagi diri kita sendiri,karena orang akan menjadi risih hingga  berpenilaian yang negative terhadap usaha perbaikan melalui kritik kita.

6. Beri fakta
Kemujaraban dari kritik yang membangun adalah dengan menyampaikannya sesuai porsinya. Sebaliknya, hal-hal kecil yang tidak perlu disampaikan dapat menggagalkan usah perbaikan tersebut.
7. Kendalikan Emosi
Memberikan kritikan yang efektif menuntut anda untuk dapat menetralisir emosi agar tidak mengungkapkannya secara blak-blakan serta terdengar terasa menyakitkan. Untuk situasi tertentu, perhitungkan perasaan yang bersangkutan dan jangan sampai mempermalukannya

8. Empati
Salah satu yang paling manjur yang dapat dilakukan sebelum memberikan kritikan adalah dengan menempatkan diri pada posisi orang yang akan anda kritik. Tidak semua orang senang dikritik dan biasanya seseorang akan merasa diserang. Bila itu yang terjadi, wajar saja jika yang bersangkutan menjadi bersikap membela diri.

9. Bukan Subyektif
Semua jenis kritikan dapat mengandung berbagai prasangka atau interpretasi berbeda tetapi anda dapat mengatasinya dengan menyadari bahwa komentar yang benar dan disadari dengan alasan kuat, lebih dapat diterima.

Sumber:Pengalaman yang ada di benakku sedikit dibumbui teori konflik.

No comments:

Post a Comment