Tuesday, August 30, 2011

Mengapa Berbeda Hari antara Indonesia dan Arab Saudi

Studi Kasus

Arab Saudi mengumumkan hari wukuf jatuh pada 16 April 1997. Dengan demikian Idul Adha di sana jatuh pada 17 April 1997 (Republika, 10/4). Sedangkan Departemen Agama RI, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura mengumumkan Idul Adha jatuh pada 18 April (Republika, 12/4).
Perbedaan serupa pernah terjadi tahun 1411 H/1991. Idul Adha di Indonesia dan di Arab Saudi berbeda hari. Pada tahun 1991 wukuf di Arafah terjadi pada 21 Juni 1991 dan Idul Adha di Arab Saudi jatuh pada 22 Juni 1991. Sedangkan di Indonesia Idul Adha jatuh pada 23 Juni 1991.
Banyak orang bingung waktu itu. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia bagian timur. Ada juga yang mengecam perbedaan itu seolah-olah tidak berdasar. Bahkan ada tokoh yang mempertanyakan perbedaan itu, mengapa Indonesia yang letaknya lebih ke timur ketimbang Arab Saudi beridul adha belakangan. Ada yang bertanya-tanya mengapa perbedaan waktu yang hanya empat jam antara Arab Saudi dan Indonesia bisa menyebabkan perbedaan hari raya.
Ada dua aspek yang terkait dengan perbedaan itu yang perlu dijelaskan: aspek astronomis penentuan awal bulan Dzulhijjah dan aspek syariah yang berkaitan dengan puasa hari Arafah. Aspek kedua yang mungkin paling merisaukan banyak orang. Bila kita di Indonesia berpuasa hari Arafah 9 Dzulhijjah pada 17 April sementara kita mendengar hari itu di Arab Saudi sudah Idul Adha, mungkin ada bimbang. Berpuasa pada hari raya adalah haram. Lalu haramkah berpuasa pada 17 April itu?
Sebenarnya keduanya bukan masalah bila kita mengetahui duduk soalnya.

Garis Tanggal

Terjadinya perbedaan hari Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi beralasan secara astronomis. Perhitungan astronomi menyatakan ijtimak awal Dzulhijjah 1417 terjadi pada 7 April 1997 pukul 11:04 UT atau pukul 14:04 waktu Arab Saudi, pukul 18:04 WIB. Dengan demikian di Arab Saudi ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam (ijtima' qablal ghurub) sedangkan di sebagian besar Indonesia saat itu matahari sudah terbenam. Berdasarkan saat ijtimak itu saja dapat difahami bahwa masuknya awal Dzulhijjah di Arab Saudi lebih dahulu daripada di Indonesia.
Pada tanggal 7 April, di Mekkah matahari terbenam pukul 18:38 sedangkan bulan terbenam lebih lambat lagi, pukul 18:45. Walaupun secara astronomis itu masih di bawah kriteria visibilitas hilal, tetapi itu menunjukkan bahwa bulan sudah wujud di atas ufuk pada saat maghrib. Sehingga 1 Dzulhijjah di Arab Saudi jatuh pada tanggal 8 April dan Idul Adha jatuh pada 17 April 1997.
Di Indonesia pada tanggal 7 April itu bulan terbenam lebih dahulu daripada matahari. Di Jakarta bulan terbenam pukul 17:54 dan matahari terbenam pukul 17:55. Dan di Bandung bulan terbenam pukul 17:51 dan matahari terbenam pukul 17:52. Di kawasan Indonesia tengah dan timur perbedaan waktu terbenam bulan dan matahari lebih besar lagi. Secara umum di seluruh Indonesia bulan sudah berada di bawah ufuk pada saat maghrib. Dengan demikian 1 Dzulhijjah jatuh pada 9 April dan Idul Adha jatuh pada 18 April 1997.
Untuk melihat kondisi yang lebih global, sebab perbedaan itu bisa kita lihat pada garis tanggal awal Dzulhijjah. Garis tanggal itu menyatakan daerah yang saat terbenam matahari dan bulan bersamaan. Di sebelah barat garis itu pada tanggal 7 April bulan sudah wujud di atas ufuk pada saat maghrib. Sedangkan di sebelah timurnya bulan sudah berada di bawah ufuk pada saat maghrib. Garis tanggal itu melalui pantai barat Australia, pantai barat Sumatra, India, Kazakhstan, dan Rusia bagian barat. Dengan demikian garis tanggal itu memisahkan Arab Saudi dengan Indonesia.
Bila kita gambarkan peta berdasarkan garis tanggal qamariyah (lunar date line) kita akan jelas melihat bahwa perbedaan hari Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi hanya semu belaka (lihat gambar). Perbedaan itu hanya disebabkan oleh definisi tanggal syamsiah (solar calendar) yang dipisahkan oleh garis tanggal internasional yang melalui lautan pasifik.

Menyamakan dengan Saudi?

Menghadapi kasus "perbedaan" seperti itu sering timbul pertanyaan mengapa tidak diseragamkan saja hari raya itu. Orang yang berpendapat seperti itu menghendaki bila di Arab Saudi Idul Adha tanggal 17 April mengapa di Indonesia dan belahan dunia lainnya tidak mengikutinya saja. Dengan kata lain, waktu Mekkah dijadikan sebagai acuan.
Alasannya sederhana atau disederhanakan. Bukankah Mekah tempatnya Ka'bah, kiblatnya umat Islam sedunia. Sudah sewajarnya penentuan waktu ibadah pun (seperti hari raya) mengiblat juga ke Mekah. Di sisi lain, perbedaan waktu antara Arab Saudi dan Indonesia bagian barat hanya empat jam, semestinya hari rayanya pun bisa dilaksanakan pada hari yang sama.
Sepintas pendapat itu tampak benar dan sederhana. Tetapi bila dikaji lebih mendalam hal itu tidak mempunyai landasan syar'i dan landasan ilmiahnya. Pendapat seperti itu muncul karena menghendaki keseragaman menurut tanggal syamsiah, tetapi mengabaikan tanggal qamariyah. Padahal waktu ibadah dalam Islam ditentukan menurut kalender qamariyah. Menyeragamkan Idul Adha, dalam kasus tahun ini, menjadi tanggal 17 April berarti memaksakan pelaksanaannya di Indonesia menjadi tanggal 9 Dzulhijjah, bukan 10 Dzulhijjah seperti disyariatkan.
Bagaimana dengan puasa hari Arafah? Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, pada hari Arafah itu disunahkan berpuasa. Menurut hadits Rasulullah SAW yang diceritakan Abu Qatadah r.a., puasa hari Arafah akan menghapuskan dosa selama dua tahun, tahun yang berlalu dan tahun mendatang. Oleh karenanya puasa hari Arafah ini tergolong puasa sunah yang muakad (utama) sehingga banyak orang yang melaksanakannya.
Hari Arafah adalah 9 Dzulhijjah. Di Indonesia, 9 Dzulhijjah jatuh pada 17 April. Tetapi orang akan bimbang bila berpuasa pada 17 April karena hari itu di Arab Saudi sudah Idul Adha. Menurut Nabi SAW, berpuasa pada hari raya haram hukumnya. Kalau begitu, ada yang berpendapat berpuasalah pada tanggal 16 April karena itulah hari pelaksanaan wukuf di Arafah.
Sepintas pendapat itu nampaknya benar. Kalau dikaji lebih mendalam sebenarnya pendapat itu pun keliru. Bila alasannya hanya karena beda waktu yang pendek (hanya empat jam antara waktu Arab Saudi dan WIB) untuk menyamakan harinya, hal itu pun rancu.
Apakah definisi "sama" harinya? Pengertian "sama" sangat relatif. Secara astronomi bisa berarti mengalami waktu siang secara bersamaan, dengan kata lain bila beda waktunya kurang dari 12 jam. Bila itu diterapkan dalam kasus di Hawaii yang beda waktunya dengan dengan Arab Saudi (dihitung ke arah timur) hanya 11 jam, definisi "sama" harinya malah berbeda tanggal. Tanggal 16 April di Arab Saudi berarti tanggal 15 April di Hawaii.
Lagi pula, pola pikir untuk menyamakan puasa hari Arafah di Indonesia sama dengan hari wukuf 16 April hanya terjadi bila kita tunduk pada sistem kalender syamsiah dan mengabaikan sistem kalender qamariyah yang disyariatkan.
Pada tanggal 16 April di Indonesia masih tanggal 8 Dzulhijjah, jadi bukan waktunya untuk melaksanakan puasa hari Arafah. Kalau begitu, waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa hari Arafah di Indonesia adalah 17 April agar tidak melanggar syariat. Dan secara ilmiah hal itu pun beralasan.
Hal itu dapat dijelaskan dengan meruntut perjalanan waktu berdasarkan peredaran bumi. Bagi Muslim di Timur Tengah puasa Arafah mulai sejak fajar 16 April. Makin ke barat waktu fajar bergeser. Di Eropa Barat waktu fajar awal puasa kira-kira 3 jam sesudah di Arab Saudi. Makin ke barat lagi, di pantai barat Amerika Serikat waktu fajar awal puasa Arafah makin bergeser lagi, 11 jam setelah Arab Saudi. Di Hawaii, puasa Arafah juga masih 16 April, tetapi fajar awal puasanya sekitar 13 jam setelah Arab Saudi.
Bila diteruskan ke barat, di tengah lautan Pasifik ada garis tanggal internasional. Mau tidak mau sebutan 16 April harus diganti menjadi 17 April walaupun hanya berbeda beberapa jam dengan Hawaii. Awal puasa Arafah di Indonesia pun yang dilakukan sekitar 7 jam setelah fajar di Hawaii, dilakukan dengan sebutan tanggal yang berbeda hanya gara-gara melewati garis tanggal internasional. Di Indonesia puasa Arafah yang dilakukan pada 17 April 1997 berarti tetap tanggal 9 Dzulhijjah, sama dengan tanggal qamariyah di Arab Saudi.
Oleh:T.Djamaluddin (Staff peneliti bidang matahari dan antariksa LAPAN)

Wednesday, July 6, 2011

Tentang Kematian.

Aku berfikir tentang kematian.
Sejenak terdiam, dan tak lama kemudian mulai tenggelam.
Tenggelam dalam kelam malam yang kian menghitam.
Menghitam,hingga muram pun menjadi begitu buram.
Mulutku bungkam,
Memandangi langit yang penuh lebam.
Diam,dan kali ini nyaris temaram.

Saturday, June 25, 2011

Orang Tua Di Masa Tua

Ketika manusia beranjak dewasa, jalan hidup memilihkannya alur untuk memulai kehidupan mandiri. Pikirannya semakin berkembang, dan kemauannya semakin kompleks, dan semua menunggu untuk terpenuhi. Area hidup yang semula dalam asuhan orang tua, namun seiring dengan berlalunya waktu, kita diajukan pada berbagai pilihan hidup yang tak jarang membentangkan jarak yang menjauhkan dari orang tua.
Tuntutan hidup inilah yang akhirnya mau tidak mau mendesak para orang tua untuk rela melepaskan anak- anaknya jauh dan memilih jalan takdir mereka sendiri. Rela tidak rela, namun tanpa kuasa mereka harus merelakannya. Segenap doa mereka panjatkan kepada sang maha hidup agar anak- anak mereka selalu dalam pengawasan terbaikNya.
Ketika kesuksesan sudah digenggaman, sang anakpun berbangga dan berbahagia. Namun hal itu belum seberapa jika dibandingkan dengan kebahagiaan sejati para orang tua. Mungkin dari mereka banyak yang tidak ikut menikmati, namun begitulah orang tua, melihat kebahagiaan anak- anak mereka, itu sudah lebih dari cukup.
Para orang tua tidak menuntut harta atau cipratan kemuliaan dari anak- anak mereka. Bahkan kalau mereka berpunya, justru mereka yang akan dengan sukarela membagi- bagikan semua yang mereka miliki kepada anak- anak mereka.
Setelah semuanya telah terengkuh, namun kebanyakan dari kita melupakan satu hal. Waktu seakan sudah melenakan kita dari satu detikpun untuk berkirim kabar atau sekedar mengetahui keadaan orang tua terkasih, apalagi sampai mengunjunginya. Masih ingatkah kita, ketika kecil dulu, bahkan semua waktu hanya tercurah untuk kita, seakan dunia orang tua telah kita beli dengan kepengurusan atas diri kita. Tapi sekarang... keadaan itu berbalik dengan yang kebanyakan kita lakukan sebagai balas jasa kita untuk mereka.
Pahamilah hati orang tua dengan bayangan bahwa nanti ketika saat itu tiba untuk kita. Saat dimana kitapun akan menua. Ketika belahan hati telah jauh, yang diharapkannya hanya ketulusan perhatian lewat kunjungan ataupun hanya sekedar pembicaraan singkat lewat telefon. Bayangkan ketika orang tua harus melewati hari- harinya dalam kesepian dan sendirian. Ibaratnya, susah payah dan sakit badan serta hatipun harus mereka tanggung sendiri. Sedangkan anak yang mereka telah besarkan dengan susah payah dan penuh pengorbanan, kini telah pergi untuk berbahagia dengan kehidupannya sendiri.
Sungguh, para orang tua tidak akan menuntut untuk berbagi kebahagiaan itu, bahkan mungkin sebagian dari mereka coba untuk berbicara dengan diri dan menyediakan sejuta pemakluman, bahwa siklus hidup memang begitulah adanya. Tapi bukankah mereka adalah orang tua kita? mereka yang berjasa sampai kita pada level sekarang ini. Mereka masih dan akan tetap berhak atas kita. Jika kita membaiki orang lain, lebih diutamakan dahulu kita harus berbuat baik kepada orang tua.
Begitulah ketika orang tua harus melewati babak akhir dari kehidupannya. Walaupun begitu banyak harta kekayaan yang dimiliki, toh semua hanya benda mati yang tidak memberi rasa dan membangkitkan gairah hidup mereka. Walaupun absennya hadiah atau buah tangan dari anak- anak dan cucu mereka saat mengunjungi dan memperhatikannya, itu tidak masalah, karena sungguh kedamaian hati itulah yang tak bisa terbeli
Kalau saja usia tidak menuakan mereka, selamanya mereka akan tetap mengasuh kita. Mereka tak akan peduli seberapa dewasa dan mandirinya anak- anak mereka, orang tua tetaplah orang tua. Mereka akan tetap memelihara dengan kasih sayang yang paling paten kualitasnya untuk kita. Tidak ada balasan, tidak masalah. Tidak ada penghargaan, bukan hal yang perlu dirisaukan. Itulah orang tua.
Apakah anda termasuk orang yang sukses sekarang? kalau jawabannya adalah ya, pertanyaan selanjutnya adalah, apa kabar orang tua anda yang jauh disana?.
Kesuksesan tidak berarti apa- apa jika kita mengesampingkan dan atau bahkan membuang arti kasih dari orang tua. Kemuliaan yang kita raih sebagai bukti kerja keras, tidak akan memuliakan kita jika hal itu justru menggiring kita untuk mendapat titel anak durhaka.
Suatu hari kitapun insyaallah akan menjadi seperti mereka. Dan bila saat itu datang, kitapun ingin mendapatkan perlakuan sebaik- baiknya. Allah maha mengetahui dan maha adil terhadap hamba- hambanya, bagaimana perlakuan kita terhadap orang tua, siapa yang bisa menebak jika perlakuan yang sama akan kita terima kelak dari anak- anak kita. Tentunya, manusia yang cerdas tidak akan salah membuat `investasi`  yang akan dia panen sendiri dimasa depan.
(Syahidah) 

Wahai Dosen, Berbicaralah dengan Bahasa Manusia!

Itulah teriakan para mahasiswa kepada dosennya, yang mungkin nggak pernah tersampaikan, dan saya yakin akan menjadi blunder kalau diungkapkan. Kecuali bagi para mahasiswa yang memiliki kebebasan nilai IPK, kebebasan pola pikir, kebebasan penelitian, kebebasan finansial dan kebebasan ketergantungan serta ketaatan kecuali kepada satu yang Diatas. Mahasiswa pedjoeang yang tetap mau mengatakan kebenaran meskipun itu sangat sulit, pahit dan sakit. Tidak saya rekomendasikan, karena ungkapan semacam "Sensei no jugyo wa sonna naiyo deshitara, i-me-ru de okutta hou ga yoi dewanai deshouka?" (kalau isi kuliahnya kayak gitu, lebih baik kalau anda kirimkan ke saya lewat email saja prof) :) , saya jamin akan membuat nilai kita jadi Fuka alias tidak lulus. Jangan dilakukan, cukup saya yang jadi korban harus mengambil mata kuliah yang sama selama tiga tahun berturut-turut, sampai akhirnya harus puas mendapatkan nilai Ka alias C dari sang Professor. Professorku yang akhirnya jadi sahabatku dan membimbing penelitianku, meskipun tetap tidak bisa menghilangkan cacat nilaiku

Saya mengajak bapak ibu dosen untuk mencoba memikirkan kembali hakekat kita ngajar. Ngajar mahasiswa mengandung makna besar mendidik dan membina generasi muda kita. Dalam sejarah kebangkitan bangsa-bangsa, peran mahasiswa selalu tercatat, menjadi garda depan perubahan, kontribusinya sangat besar dan dominan. Mahasiswa adalah anasirut taghyir alias agen perubahan yang akan mewarnai masa depan dan membentuk karakter suatu bangsa. Bayangkan, pendidikan dan pembinaan orang-orang seperti itu diserahkan ke kita, para dosen dan pendidik. Beban berat yang harus kita pikul dan perlu perdjoeangan untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

Saya sempat melakukan studi kecil-kecilan, tentang harapan mahasiswa kepada dosennya. Dosen seperti apa yang sebenarnya mereka harapkan. Cukup menakjubkan, bahwa mahasiswa sangat jujur menilai kita. Sebenarnya posting ini adalah satu otokritik kepada diri saya sendiri, karena masih banyak karakter saya yang mungkin tidak diharapkan oleh mahasiswa. Kalau kita simpulkan ada empat karakteristik dosen yang diharapkan mahasiswa, dan jujur saja akan mereformasi dan mengantarkan kita menjadi sosok Dosen 2.0
  1. Memiliki Kemampuan Verbal: Pintar jangan untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Bahasa gampangnya, permintaan mahasiswa kepada kita supaya belajar untuk mengajar, dan bukan hanya belajar untuk diri kita sendiri. Dosen diharapkan punya keseimbangan dalam pengetahuan taksit (know-how dan pengalaman lapangan) dan pengetahuan eksplisit (tertulis di textbook dengan berbagai teoritikalnya). Beri mahasiswa lebih banyak pengetahuan taksit karena know-how dan pengalaman lapangan yang kita miliki akan membuka wawasan mereka lebih luas. Memanjang-lebarkan penjelasan ke bahasan yang sudah jelas bin cetho tertulis di buku akan membuat kuliah kita jadi kering, garing dan membosankan. Kebiasaan kita dalam menggunakan bahasa sulit dalam menjelaskan suatu hal juga dikritik, ditambah dengan nafsu untuk memasukkan semua materi kuliah ke slide presentasi. Jangan buat kacamata kita semakin tebal, itu harapan para mahasiswa :) Mari kita gunakan bahasa manusia yang baik dan benar, dosen datang untuk memahamkan ke mahasiswa, bukan untuk menambah pusing mahasiswa yang sudah pusing dengan tugas mandiri, UTS dan UAS :)
  2. Memiliki Kemampuan Tulis : Kritikan paling tajam adalah kebiasaan kita menggunakan bahasa tulis ala paper yang dingin dan formal. Ngeblog adalah terapi yang sangat efektif mengatasi kelemahan kita yang tidak terbiasa menggunakan bahasa manusia dalam menulis. Posting artikel populer dalam bentuk journal pribadi yang banyak menggunakan ungkapan hati ala blog, akan mereformasi gaya tulisan kita. Menulislah dengan hati, karena kekuatan kata-kata kita akan memberikan motivasi tinggi kepada para mahasiswa dan mahasiswi. Jangan pernah nyontek tulisan orang lain karena itu akan blunder, membuat generalisasi negative image ke semua perilaku kita. Apalagi kalau menerapkan standard ganda dengan membuat tidak lulus mahasiswa yang melakukan copy-paste pada laporan tugas mandirinya. Kegiatan copy-paste mahasiswa kadang harus disikapi dengan bijak, mungkin mereka belum kita ajarkan tentang peraturan APA masalah pengambilan referensi dan pembuatan kutipan. Justru copy-paste yang dilakukan dosen dan pendidik adalah penghianatan besar, membuat damage yang sangat luas ke lingkungan dan kegiatan hina yang tidak termaafkan.
  3. Open Mind dan Karakter Berbagi : Terbuka, jujur dan mau menerima kritik adalah sifat penting yang diharapkan mahasiswa ke dosennya. Karakter ringan tangan, senang berbagi ilmu dan project ;) , mau bergaul dengan mahasiswa dan bahkan mendekati mereka dengan "bahasa mereka" adalah sifat yang menentramkan mahasiswa. Mahasiswa, selain sebagai murid, juga adalah teman, partner dan customer dari sang dosen. Janganlah dosen bersifat terlalu jaim, jayus apalagi jablai, karena itu akan membuat mahasiswa makin tidak simpatik. Kalau sudah nggak simpatik, sebaik apapun ilmu pengetahuan dan nasehat yang kita berikan akan hancur, musnah dan mahasiswa akan main hati. Mari kita menjaga hati mereka Kadang mengikuti behavior mereka dengan membuat account friendster dan facebook juga bukan pilihan buruk. Meminta mereka membuat laporan dalam bentuk tulisan lewat fitur blog di friendster kadang saya lakukan untuk men-terapi mahasiswa-mahasiswa saya yang sudah sulit dikendalikan lewat cara konvensional
  4. Memiliki Kemampuan Teknis : Cukup mengejutkan bahwa technical skill ternyata bukan hal utama yang diharapkan oleh mahasiswa ke dosennya. Sudah menjadi hal yang jamak bahwa kemampuan teknis khususnya yang berhubungan dengan pengetahuan eksplisit, sebenarnya bisa didapat dari berbagai literatur, buku dan ebook yang didapat dengan mudah oleh mahasiswa lewat internet. Perlu saya beri catatan khusus, pada jurusan computing, mahasiwa kita kadang punya technical skill yang lebih tinggi daripada kita, misalnya berhubungan dengan programming, troubleshoting, dan trend teknologi. Berkata tidak tahu, adalah suatu hal yang biasa dalam iklim pendidikan di kampus. Mengungkapkan akan mencoba mempelajari masalah itu dan dijadikan bahan diskusi pertemuan pekan depan, adalah jawaban dosen pedjoeang yang jujur dan bertanggungjawab.
      Untuk para dosen, sekali lagi, anak-anak muda, para pembaharu dan penentu masa depan bangsa ada di depan kita. Kitalah yang menentukan apakah mereka akan menjadi seorang pemimpin besar, mujaddid besar, dan ilmuwan besar, yang akan memperbaiki republik ini.

      Untuk para mahasiswa, beri kami kesempatan untuk berbenah dan memperbaiki diri. Insya Allah kami akan berusaha menjadi pembimbing dan pendidik yang baik untuk anda sekalian. Kami tidak menginginkan apapun dari kalian semua, selain harapan supaya mahasiswa tetap komitmen untuk belajar dan berdjoeang keras, serta pantang menyerah. Hentikanlah sikap main-main, selalu jaga karakter serius dan profesional dalam kegiatan berhubungan dengan tugas belajar. Bersikaplah seperti layaknya seorang ksatria dan agen perubahan, yang akan mengantarkan republik ini ke jalan yang lebih baik.

      Sumber : (http://www.ubb.ac.id)

      Duhai Jiwa Keropos Iman



      Duhai jiwa yang keropos imannya.
      Saatnya engkau bangkit dari keterlenaan dunia.
      Rengkuh iman yang dulu menyala di dada.
      Diri yang penuh  lumpur dosa dan  nista.
      Butuhkan suntikan religi membara
      Reguk manisnya sujud cinta.
      Di atas taubatan nashuha.


      By: Yuliana Pendamba Surga (Penulis Cerpen Cahaya Ilahi)


      Lumayan buat menyiram jiwaku yang kering dan tandus ,Sabtu 01.17 (25 Juni 2011)



      Sunday, June 12, 2011

      Pribadi Pria Melalui Facebooknya


           Profil di akun Facebook bagaikan wajah dan resume sosial di dunia maya. Segala fitur yang ada di dalamnya, foto-foto, teman dan kelompok yang diikuti melukiskan gambaran dari kepribadiannya.

      Bila ingin menelisik lebih lanjut seorang pria, ada baiknya menengok laman akun Facebooknya. Anda dapat melihat apakah si dia seorang yang benar-benar romantis atau pria yang wajib diabaikan.

      Simak beberapa langkah seperti dikutip dariYourtango berikut.

      Foto profil

      Gambar mampu berbicara. Seorang pria yang berpose dengan gitar, mobil atau bola menunjukkan ia sangat mencintai hobinya, atau ingin wanita mengerti pribadinya. Berpose bersama hewan peliharaan menunjukkan dia mungkin seorang yang peduli. Agar meyakinkan, klik album fotonya dan pastikan hal tersebut ada di dalamnya.

      Info 'tentang saya'
      Jika isinya sangat panjang, Anda tentu harus berpikir ulang mengapa ia mesti menulis segala hal tentang dirinya. Dia mungkin seorang yang sombong atau menganggap privasi bukan hal penting. Jangan terkejut ketika ia menceritakan hubungan yang terlalu detil di laman Facebooknya.

      Status terkini

      Pria yang selalu mengirim status hal yang ia alami bisa berarti memiliki waktu luang yang kelewat banyak, atau berusaha meningkatkan harga diri. Pria yang jarang sekali mengepos status mungkin takut atas penilaian atau komentar dari teman-temannya.

      Konten statusnya

      Jika Farmville dan atau Mafia Wars menghiasi 50 persen atau lebih dari statusnya, ia mungkin seorang yang tidak bekerja di dunia nyata atau tengah berlindung di dunia maya. Pria jenis ini mungkin mengalami masalah untuk menghadapi situasi sosial misalnya menghadapi kencan dan pertemuan keluarga.

      Status hubungan

      Meski mengatakan dirinya lajang, namun status di Facebooknya dalam hubungan. Berarti, pria ini hanya ingin menggoda. Dan, jika profilnya mengatakan dia sudah menikah, segera hapus dari daftar teman sebelum ia mencoba merayu Anda.

      Kebiasaan 'mencolek'

      Orang yang senang mencolek di laman Facebook adalah tipe terburuk. Dia membiarkan Anda tahu dirinya tertarik, tanpa perlu melakukan apapun. Selain itu, dia menggoda untuk menarik perhatian wanita. Kemungkinannya, ia 'mencolek' beberapa wanita sekaligus.

      Teman-temannya

      Jika orangtua masuk dalam daftar temannya, ia adalah seorang yang dekat dengan keluarga. Namun, pria yang memiliki teman lebih dari 1.000 mencirikan ia sulit mengatakan 'tidak'. 
      Fans 
      Seorang pria yang 'suka' terhadap segala sesuatu seperti orang, produk, merek, peristiwa, kelompok, karakter kartun, dan bahkan nama tampaknya sedikit putus asa. Atau, mungkin ia ingin membuat citra diri.

      Permintaan jadi fans-nya

      Pria yang bukan selebritas atau atlet profesional namun meminta orang untuk menjadi 'penggemarnya' adalah ciri orang yang sombong atau merasa tidak aman dengan dirinya. Sehingga, ia harus memiliki pengingat bahwa selalu memiliki 'teman'. Tolak permintaannya dan sebaiknya cari pria yang memiliki keinginan normal.


      "Tidak semua yang anda baca itu benar",hohoho...
      Sumber :VIVAnews.com

      Saturday, March 19, 2011

      SUPERMOON TONIGHT



















      Teras Info - Malam ini, tepatnya 19 Maret 2011, akan terjadi fenomena Supermoon. Apa itu supermoon? Supermoon (Lunar Perigee) adalah peristiwa purnama saat bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi (perigee) yaitu berjarak 221.567 mil atau 356.578 Km (Kilometer).Peristiwa Supermoon ini merupakan peristiwa langka yang terjadi setiap 18 tahun sekali, yaitu jarak bulan paling dekat dengan bumi sejak 1993. Selain kita bisa melihat pemandangan bulan yang lebih terang nan jernih yang menerangi bumi malam ini dengan jaraknya yang lebih dekat, Planet Saturnus pun bisa sekalian kita amati karena berada didekatnya. Ya..tentunya jika ingin bisa melihat keduanya dengan lebih mantabs, gunakanlah teleskop.

      Supermoon (Lunar Perigee) di Indonesia akan tampak mulai pada sabtu malam ini sekitar pukul 19.00 WIB dan puncaknya pada tengah malam, pukul 00.00 WIB minggu dinihari.

      Terkait dengan peristiwa Supermoon ini, sebagian orang mengaitkan peristiwa ini dengan bakal tanda terjadinya bencana alam, benarkah itu? Nyooo...mari kita cari kebenarannya..

      Menurut badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), peristiwa supermoon memang berpengaruh terhadap bumi, yaitu mengakibatkan terjadinya pasang air laut karena gaya tarik bulan, namun berdasarkan perhitungan NASA, kenaikan air laut saat terjadi Supermoon hanya sekitar 15 cm (centimeter) saja, tidak sampai menyebabkan gelombang tinggi.

      Sedangkan menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, Tanjung Perak, Surabaya,munculnya fenomena Supermoon bisa mengakibatkan banjir rob di sejumlah daratan. Misalnya saja untuk kawasan Surabaya Timur, yaitu dari Kenjeran, Gedangan Sidoarjo sampai Pasuruan, ketinggian pasang air laut bisa mencapai 110 sampai dengan 130 cm (centimeter) diatas permukaan laut.

      Namun, jangan cemas dulu, karena itu semua merupakan hal biasa yang terjadi pada fenomena alam, serta tidak ada pengaruhnya dengan cuaca. So..silahkan untuk menikmati indahnya Sang Supermoon malam ini, begadang bila perlu sambil mamingan sama pacar untuk melihat puncaknya pada tengah malam nanti, so sweet ...he..he..he...

      Sumber-sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/03/18/brk,20110318-321107,id.html

      Monday, March 7, 2011

      Alasan Mengapa Pelabuhan Sambas Jarang di Singgahi

      Tiang Kapal Inggris Borneo yang karam di perairan sungai Sambas. 
      Sari Borneo name kapalnye
      Masuk ke Sambas sangatlah sakal (sulit,red) 
      Kaptennye bodo indak berakal
      Tantukan batu masih dilanggar


      Hari Kurniathama, SAMBAS 


      BEGITULAH bunyi pantun orang dahulu menyindir kapal Inggris yang karam melanggar batu di perairan Sungai Kecil Sambas di wilayah Kampung Sibatu (Kini Dusun Sebatu Timur Desa Tebing Batu) Kecamatan Sebawi. Kawasan ini oleh orang akrab disapa Sebatok. Kini hanya tiang dan sebagian puing kapal yang tersisa dan dapat dilihat warga.  Akibat dari peristiwa itu tak ada lagi kapal besar yang lewat dan singgah ke pelabuhan Sambas. 

      Wilayah karamnya kapal ini berjarak sekitar 12 Km dari Kota Sambas. Menurut salah satu bagian tulisan buku berjudul Asal Usul Kerajaan Sambas oleh Haji Uray Djalaloeddin Yusuf Dato Ronggo yang tersimpan rapi di Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sambas,  tahun 1815, Sultan Abu Bakar Tajuddin I mangkat untuk penggantiannya dinobatkan putra mahkota Pangeran Anom menjadi sultan dengan gelaran Sultan Mohammad Ali Tsafioeddin (Sultan yang ke 8). Dalam tahun itu juga datang ke Sambas sebuah kapal kepunyaan Inggris bernama “Borneo”.  Namun sering orang setempat menyebutnya Sari Borneo.

      Kedatangan membawa robongan pejabat dari Inggris, membawa surat resmi dari pemerintahan Tinggi Inggris (Engelsche Tussen Bestuur) dari Betawi. Surat resmi tersebut berisikan pengakuan serta mengesahkan Pangeran Anom sebagai putra mahkota. Dan dinyatakan pula bahwa putra mahkota mempunyai hak warisan Kerajaan Sambas turun temurun. Dikabarkan pula ketika kapal utusan ini berlayar kembali pulang ke Betawi, sampainya di Kampung Sibatu dalam Sungai Sambas kecil telah melanggar batu,  hingga pecah. Rangka-rangka kapal tersebut sampai sekarang masih dapat kita lihat di kampung Sibatu (Kini Sebatok).

      Cerita serupa persis dengan yang diutarakan Kepala Desa Tebing Batu Asmo’i. Kepala desa ini adalah anak ke-5 dari Dahlan yang dulu pernah menjabat Wakil Kepala Desa Sebatok. Sang ayah merupakan sesepuh warga Sebatok yang tahu persis sejarah tenggelamnya Kapal Inggris tersebut. Menurut penuturan sang kades, di tahun tersebut, kapal ini sudah terlebih dahulu masuk ke Pelabuhan Sambas di Kota Bangun, masuk dari Kuala Tebas yang jika diteruskan menghadap laut Cina Selatan. Wilayah Sebatok inilah termasuk perairan utama sebelum semua kapal pelayaran masuk ke pelabuhan Sambas.

      Kedatangan kapal ini membawa utusan dari Inggris, untuk menghadiri penobatan sultan. Pulang dari Sambas melalui kembali menempuh jalur Sebatok. Konon ceritanya, kapal ini saat memasuki jalur Sebatok melihat banyak batu. Yang berdasarkan cerita rakyat batu-batu tersebut merupakan reruntuhan Gunung Sebatok yang kalah diterjang Gunung Senujuh. Gunung Sebatok sendiri dulunya persis berada di samping kanan tempat kerangka kapal Inggris ini bersemayam. Tenggelamnya kapal ini,  tutur sang kades,  karena sengaja melanggar batu di perairan. “Mungkin merasa kuat maklum kapal terbuat dari besi semua,” katanya. hingga kini hanya tiang kapal saja terlihat, apabila air mulai surut puing kerangka kapal terlihat jelas setinggi satu meteran.

      Dengan tenggelamnya kapal ini otomatis perairan Internasional ini terganggu. Banyak kapal-kapal dagang tak bisa masuk dengan leluasa. Akhirnya pelabuhan Sambas sepi dari kunjungan kapal dagang antar bangsa. Meskipun aktivitasnya masih berjalan seperti biasa. Bahkan sebelumnya banyak kapal dari luar negeri menempuh jalur ini sebelum tiba ke Sambas. Sebut saja kapal dagang dari Singapura yang akan mengakut getah dari Sambas. Sang kades menuturkan sekitar tahun 1970-an pun banyak kapal dagang yang memiliki kapasitas 900 ton bisa lewat, namun semakin berkurang. Di tahun 1980-an hanya kapal kayu berkapasitas 100-200 ton saja yang dapat melewati perairan Sungai Sambas Kecil ini. Banyak kapal yang sudah pernah berlabuh ke Sambas melewati perairan Sebatok. Seperti kapal dagang dari Singapura, Panama, Korea, Jepang. “Namanya juga saya ingat sekilas seperti kapal Ares, Kapal Laponda,” ucapnya sembari mengingat nama kapal yang pernah terbaca olehnya. 

      Tragedi kapal karam kembali terjadi di tahun 1982, yakni Kapal Efar dari Jakarta. Kapal ini juga melanggar batu di Sebatok lalu karam di Sebawi. Setelah kejadian ini tak pernah lagi kapal dagang atau kapal skala besar masuk ke pelabuhan Sambas. Hal ini selain banyaknya bangkai kapal yang masih tertinggal di dalam sungai, juga disertai pedangkalan dimana daratan semakin tinggi.  Tenggelamnya kapal ini bukanlah tak ada solusi. Sang kades ingat persis dimana ada tim dari pemerintah yang dulunya wakil gubernurnya bernama H Harun dan Camat Sambas masih dipegang Pak Marisak sekitar tahun 1990-an. Tim turun ke lapangan berencana mengangkat puing kapal namun dua kali turun lapangan, solusi pun tak ada, hingga kini bangkai kapal tetap terbenam di sungai dan menjadi cerita sejarah untuk diketahui generasi penerus masyarakat Sambas.
      Source:Pontianak Post

      Saturday, February 12, 2011

      Efek Buruk Facebook Pada Saat Putus Cinta


      Tidak bisa dipungkiri, putus cinta memang sangat menyakitkan. Namun, akan lebih menyesakkan lagi bila di saat hati masih menyimpan perasaan mendalam, Anda harus melihat kenangan-kenangan dengan mantan kekasih yang tersimpan dalam situs pertemanan Facebook atau bahkan ketika melihat status update mantan pasangan.
      Sebelum ada facebook apakah perasaan putus cinta terasa sama menyakitkan seperti saat ini ? menguntungkan Anda atau merugikan ?
      Berikut jawabannya :
      1. Perubahan status
      Ketika memulai hubungan yang baru dengan seseorang, Anda akan dengan senang hati mengganti status Anda dari ‘single’ menjadi ‘in a relationship with’. Namun, hal ini akan berbeda jika Anda baru saja berpisah dari pasangan Anda, akan terasa sangat berat untuk menggantinya kembali menjadi ‘single’.
      Akan lebih menyiksa lagi ketika perubahan status itu dipertanyakan banyak orang yang menjadi teman Anda. Anda pun akan merasa sangat tertekan jika harus menjawab semua pertanyaan teman Anda.
      Jika ingin menghindari berbagai macam pertanyaan seputar perubahan status ini, Anda dapat menyembunyikan status hubungan, lalu menggantinya dengan ‘single’. Perubahan status Anda pun tidak akan terpublikasi di newsfeed teman Anda sehingga Anda tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ingin dihindari.
      2. De-tagging
      Hal ini tergantung seberapa besar rasa sakit hati yang disebabkan oleh perpisahan. Anda mungkin terlalu sakit hati sehingga memutuskan untuk menghapus tag atau bahkan foto tersebut dari akun Anda.
      Mungkin hal ini akan membantu karena Anda tidak lagi dapat membaca komentar-komentar orang tentang foto itu atau melihat kemesraan Anda dan mantan pasangan dalam foto tersebut.
      3. Curhat di status
      Di saat perasaan tidak menentu, Anda akan mencari pelarian untuk menenangkan hati. Terkadang fasilitas dalam situs pertemanan ini seperti status update menjadi obat sakit hati paling ampuh.
      Namun, Anda tidak pernah menyangka bahwa mencurahkan apa yang dirasakan bisa menjadi bumerang bagi Anda dan memperburuk hubungan Anda dengan mantan.
      Agar Anda tak semakin tersiksa, sebaiknya cobalah melupakan mantan. Apa yang Anda lakukan saat memutuskan berpisah sudah tidak ada sangkut pautnya lagi dengan mantan kekasih. Jangan hanya karena takut akan merusak hubungan dengannya, Anda harus tenggelam dalam kesepian dan pelarian semu, serta takut mencurahkan apa yang Anda rasakan.
      Karena itulah gunanya Facebook, Anda bebas berekspresi, menulis segala pendapat yang ada di pikiran Anda, dan mendapatkan feedback dari teman-teman Anda. Anda pun tidak akan merasa kesepian bahkan hubungan Anda dengan teman-teman pun akan semakin erat.
      Akan tetapi, semua tetap ada batasannya. Anda tentu tidak ingin dicap sebagai wanita murahan karena memaki-maki orang dengan bahasa yang kasar pada status update Anda. Curahkan apa yang Anda rasakan dan ada dipikiran Anda dengan menggunakan bahasa sopan.
      4. Memutuskan pertemanan pada facebook
      Berhentilah selalu melihat akun Facebook mantan. Melihatnya hanya akan membuat Anda lebih sakit hati, apalagi jika si dia menuliskan hal-hal mengenai kehidupan barunya dengan wanita lain.
      Jika tidak sanggup dan selalu berakhir pada halaman profilnya, ada baiknya Anda menghapusnya dari daftar teman Anda. Toh, ini bukan berarti menghapus pertemanan di dunia nyata. Semua ini tentu dilakukan atas dasar keinginan Anda untuk melupakan luka masa lalu dan mencoba membuka diri untuk masa depan Anda

      Wednesday, February 9, 2011

      Islam Tidak Mengajarkan Kekerasan Dalam Berdakwah

      Konsep Toleransi dalam Islam
                  Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adapt-istiadat, budaya, bahasa, serta agama. Ini semua merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Tuhan. Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
      Seluruh manusia tidak akan bisa menolak sunnatullah ini. Dengan demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti petunjuk Tuhan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu risalah penting yang ada dalam system teologi Islam. Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita akan keragaman manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adapt-istiadat, dsb.
                  Toleransi dalam beragama bukan berarti kita hari ini boleh bebas menganut agama tertentu dan esok hari kita menganut agama yang lain atau dengan bebasnya mengikuti ibadah dan ritualitas semua agama tanpa adanya peraturan yang mengikat. Akan tetapi, toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agama-agama lain selain agama kita dengan segala bentuk system, dan tata cara peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing.
                  Konsep toleransi yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak berbelit-belit. Namun, dalam hubungannya dengan keyakinan (akidah) dan ibadah, umat Islamtidak mengenal kata kompromi. Ini berarti keyakinan umat Islam kepada Allah tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka. Demikian juga dengan tata cara ibadahnya. Bahkan Islam melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Maka kata tasamuh atau toleransi dalam Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan sejak agama Islam itu lahir.
                  Karena itu, agama Islam menurut hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang agama yang paling dicintai oleh Allah, maka beliau menjawab: al-Hanafiyyah as-Samhah (agama yang lurus yang penuh toleransi), itulah agama Islam.

      Hubungan antara Toleransi dengan Mu’amalah antar Umat Beragama (Non-Muslim)
                  
      Dalam kaitannya dengan toleransi antar umat beragama, toleransi hendaknya dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk beribadah maupun tidak beribadah, dari satu pihakl ke pihak lain. Hal demikian dalam tingkat praktek-praktek social dapat dimulai dari sikap bertetangga, karena toleransi yang paling hakiki adalah sikap kebersamaan antara penganut keagamaan dalam praktek social, kehidupan bertetangga dan bermasyarakat, serta bukan hanya sekedar pada tataran logika dan wacana.
                  Sikap toleransi antar umat beragama bias dimulai dari hidup bertetangga baik dengan tetangga yang seiman dengan kita atau tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara saling menghormati, saling memuliakan dan saling tolong-menolong. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. ketika suatu saat beliau dan para sahabat sedang berkumpul, lewatlah rombongan orang Yahudi yang mengantar jenazah. Nabi saw. langsung berdiri memberikan penghormatan. Seorang sahabat berkata: “Bukankah mereka orang Yahudi wahai rasul?” Nabi saw. menjawab “Ya, tapi mereka manusia juga”. Jadi sudah jelas, bahwa sisi akidah atau teologi bukanlah urusan manusia, melainkan Tuhan SWT dan tidak ada kompromi serta sikap toleran di dalamnya. Sedangkan kita bermu’amalah dari sisi kemanusiaan kita.
                  Mengenai system keyakinan dan agama yang berbeda-beda, al-Qur’an menjelaskan pada ayat terakhir surat al-kafirun
      Bahwa perinsip menganut agama tunggal merupakan suatu keniscayaan. Tidak mungkin manusia menganut beberapa agama dalam waktu yang sama; atau mengamalkan ajaran dari berbagai agama secara simultan. Oleh sebab itu, al-Qur’an menegaskan bahwa umat islam tetap berpegang teguh pada system ke-Esaan Allah secara mutlak; sedangkan orang kafir pada ajaran ketuhanan yang ditetapkannya sendiri. Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan tentang prinsip dimana setiap pemeluk agama mempunyai system dan ajaran masing-masing sehingga tidak perlu saling hujat menghujat.

                  Pada taraf ini konsepsi tidak menyinggung agama kita dan agama selain kita, juga sebaliknya. Dalam masa kehidupan dunia, dan untuk urusan dunia, semua haruslah kerjasama untuk mencapai keadilan, persamaan dan kesejahteraan manusia. Sedangkan untuk urusan akhirat, urusan petunjuk dan hidayah adalah hak mutlak Tuhan SWT. Maka dengan sendirinya kita tidak sah memaksa kehendak kita kepada orang lain untuk menganut agama kita.
                  Al-Qur’an juga menganjurkan agar mencari titik temu dan titik singgung antar pemeluk agama. Al-Qur’an menganjurkan agar dalam interaksi social, bila tidak ditemukan persamaan, hendaknya masing-masing mengakui keberadaan pihak lain dan tidak perlu saling menyalahkan:
      Bahkan al-Qur’an mengajarkan kepada Nabi Muhammad saw. dan ummatnya untuk menyampaikan kepada penganut agama lain setelah kalimat sawa’ (titik temu) tidak dicapai (QS. Saba:24-26):
                  Jalinan persaudaraan dan toleransi antara umat beragama sama sekali tidak dilarang oleh Islam, selama masih dalam tataran kemanusiaan dan kedua belah pihak saling menghormati hak-haknya masing-masing (QS. Al-Mumtahanah: 8):
                  Al-Qur’an juga berpesan dalam QS 16: 125 agar masing-masing agama mendakwahkan agamanya dengan cara-cara yang bijak.

      Oleh :Abdul Fatah

      Tuesday, February 8, 2011

      Tentang Kritikan Itu


      Ketika dihadapkan dengan masalah publik yang berbau kontroversi,tak sedikit orang 
      dengan mudahnya mengkritik,mencaci,menyalahkan.
      Dewasa ini begitu banyak  “tim juri” ,sang penilai atau pemberi angka terhadap social phenomenon yang terjadi pada bangsa ini,mulai masalah politik,olahraga,pendidikan,agama,hukum,dan hampir semua aspek kehidupan rentan dengan kritikan sampai-sampai si pemberi kritik lupa siapa dirinya?.Memang,kritik itu perlu demi perbaikan terhadap hal yang salah.

      Tak jarang kritikan tersebut mengalir begitu saja tanpa filterisasi atau dasar wawasan ilmu yang memadai hingga menyulutkan emosi ,konflik dan kekerasan.Kritikan sudah menjadi trend masa kini dengan berbagai macam alasan yang melatarbelakanginya.Peran mass media juga dirasakan menjadi pemicu mudahnya orang untuk berkritik ria.Tak sedikit orang telah menjadikan informasi mass media,opini para figure masyarakat dan pengamat di televisi,radio atau media massa lainya sebagai kiblat atau dasar orang melakukan kritik.Yang perlu ditekankan adalah yang namanya opini atau pendapat tidaklah semuanya benar adanya.

      Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki sesuatu yang salah. Jadi bisa diambil kesimpulan kritik adalah hasil dari pengamatan yang diberikan untuk meningkatkan dan memperbaiki masalah.Namun,kritik di era sekarang telah banyak menyimpang dari tujuan sebenarnya.Kritik sering digunakan untuk menjatuhkan para rival,sebagai tameng menutupi diri dari kesalahan,sebagai alat mencari pembenaran,adu gengsi,sebagai cara untuk menonjolkan diri,atau sekedar membela kepentingan golongan tertentu (fanatisme),hingga aspek kebenaran dan kritik untuk membangun terabaikan. Kritik juga di artikan sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai control terhadap jalannya suatu system social atau proses bermasyarakat.

      Sebelum mengeluarkan statement atau kritikan terhadap orang lain alangkah baiknya kita memperhatikan dulu:
      1.Penuhi dulu dasar ilmu pengetahuan atau wawasan tentang hal yang akan dikritik sebelum memberikan  penilaian
      2.Teliti sumber informasinya serta motif sang pemberi informasi.”seeing is believing”
      3.Jangan sekali-sekali tertipu dengan perasaan sendiri yang berlebihan akibat reaksi dari informasi yang belum jelas sumbernya. “Tak semua yang loe dengar itu bener”.
      4.Kritiklah orang dengan cara santun,sopan dan bijak biar tak menyakiti hatinya dan konflik pun jadi bisa di atasi.
      5.Berikanlah kritikan pada sasaran yang tepat.Adalah sia-sia ngomel-ngomel dibelakang,di statu facebook,twitter,atau di tempat umum yang tak berkaitan langsung dengan orang yang mendengar atau membacanya.Jika tidak malah jadi boomerang bagi diri kita sendiri,karena orang akan menjadi risih hingga  berpenilaian yang negative terhadap usaha perbaikan melalui kritik kita.

      6. Beri fakta
      Kemujaraban dari kritik yang membangun adalah dengan menyampaikannya sesuai porsinya. Sebaliknya, hal-hal kecil yang tidak perlu disampaikan dapat menggagalkan usah perbaikan tersebut.
      7. Kendalikan Emosi
      Memberikan kritikan yang efektif menuntut anda untuk dapat menetralisir emosi agar tidak mengungkapkannya secara blak-blakan serta terdengar terasa menyakitkan. Untuk situasi tertentu, perhitungkan perasaan yang bersangkutan dan jangan sampai mempermalukannya

      8. Empati
      Salah satu yang paling manjur yang dapat dilakukan sebelum memberikan kritikan adalah dengan menempatkan diri pada posisi orang yang akan anda kritik. Tidak semua orang senang dikritik dan biasanya seseorang akan merasa diserang. Bila itu yang terjadi, wajar saja jika yang bersangkutan menjadi bersikap membela diri.

      9. Bukan Subyektif
      Semua jenis kritikan dapat mengandung berbagai prasangka atau interpretasi berbeda tetapi anda dapat mengatasinya dengan menyadari bahwa komentar yang benar dan disadari dengan alasan kuat, lebih dapat diterima.

      Sumber:Pengalaman yang ada di benakku sedikit dibumbui teori konflik.